Cara analisa geoteknik pada batuan
Sunday, 31 January 2010
0
comments
Batuan merupakan salah satu unsur geologi yang memegang peranan penting dalam kehidupan.Gaya-gaya yang disebabkan oleh peristiwa geologi dapat menyebabkan deformasi.Salah satu penyebab deformasi tersebut adalah pelapukan.Batuan yang mengalami pelapukan akan berubah menjadi soil dengan intensitas yang berbeda-beda.
Intensitas pelapukan yang berbeda-beda tergantung pada jenis batuan yang mengalami pelapukan tersebut. Jenis batuan tersebut dipengaruhi oleh genesa pembentukkannya. Secara teori batuan beku memiliki intensitas pelapukan yang lebih rendah dibandingkan batuan metamorf dan sedimen.
Kondisi geologi suatu daerah dapat mempengaruhi intensitas pelapukan suatu batuan. Kelembaban, suhu, dan kondisi hidrogeologi adalah beberapa unsur penting yang memegang kendali. Kondisi dan properti fisik batuan ikut mempengaruhi tingkat intensitas pelapukan batuan.untuk itu perlu mengetahui intentensitas pelapukan dalam keteknikan geologi.
Karakteristik batuan dapat digunakan untuk memastikan kelayakan batuan tersebut. Karekteristik tersebut juga dapat digunakan untuk keperluan keteknikan terutama teknik sipil, seperti pondasi suatu bangunan, pondasi jalan tol, dll atau dapat juga dipergunakan dalam ilmu pertambangan dalam membuat besaran nilai slope dari bench (jenjang penambangan). Untuk kepentingan tersebut kita harus mengetahui sifat keteknikannya.
Batuan memiliki beberapa sifat keteknikan yang terukur dan dapat dikenali. Hal-hal yang dapat diukur dengan diketahui dengan adanya gaya-gaya yang bekerja pada suatu batuan yang cenderung akan menyebabkan suatu ketidakstabilan pada daerah dimana batuan tersebut berada.
Dalam prakteknya,seringkali dianggap bahwa mekanisme keruntuhan akan terjadi pada titik-titik sepanjang daerah yang tidak stabil.Uji geser langsung dibutuhkan untuk mengestimasi kondisi kesetimbangan batas keamanan rata-rata sepanjang ketidakstabilan suatu batuan.Sedangkan hasil uji ketahanan batuan akan mencerminkan tingkat kemudahan batuan untuk mengalami pelapukan. Selain hal-hal tersebut diatas perlu juga diketahui teksturnya walaupun secara megaskopis.
Karakteristik fisik batuan dapat diketahui spesifikasinya dengan menggunakan alat-alat yang mempunyai presisi tinggi, antara lain :
1. Schmidt Hammer :
- Concrete test hammer (Schmidt Hammer) CT-320
2. Uji Beban Titik
- Sistem pembebanan yang terdiri dari frame pembebanan,pompa hidrolik,dan silinder penekan yang berbentuk konus (platens)
- Alat ukur tekanan (pressure gauget)
- Mistar pengukur jarak
Intensitas pelapukan yang berbeda-beda tergantung pada jenis batuan yang mengalami pelapukan tersebut. Jenis batuan tersebut dipengaruhi oleh genesa pembentukkannya. Secara teori batuan beku memiliki intensitas pelapukan yang lebih rendah dibandingkan batuan metamorf dan sedimen.
Kondisi geologi suatu daerah dapat mempengaruhi intensitas pelapukan suatu batuan. Kelembaban, suhu, dan kondisi hidrogeologi adalah beberapa unsur penting yang memegang kendali. Kondisi dan properti fisik batuan ikut mempengaruhi tingkat intensitas pelapukan batuan.untuk itu perlu mengetahui intentensitas pelapukan dalam keteknikan geologi.
Karakteristik batuan dapat digunakan untuk memastikan kelayakan batuan tersebut. Karekteristik tersebut juga dapat digunakan untuk keperluan keteknikan terutama teknik sipil, seperti pondasi suatu bangunan, pondasi jalan tol, dll atau dapat juga dipergunakan dalam ilmu pertambangan dalam membuat besaran nilai slope dari bench (jenjang penambangan). Untuk kepentingan tersebut kita harus mengetahui sifat keteknikannya.
Batuan memiliki beberapa sifat keteknikan yang terukur dan dapat dikenali. Hal-hal yang dapat diukur dengan diketahui dengan adanya gaya-gaya yang bekerja pada suatu batuan yang cenderung akan menyebabkan suatu ketidakstabilan pada daerah dimana batuan tersebut berada.
Dalam prakteknya,seringkali dianggap bahwa mekanisme keruntuhan akan terjadi pada titik-titik sepanjang daerah yang tidak stabil.Uji geser langsung dibutuhkan untuk mengestimasi kondisi kesetimbangan batas keamanan rata-rata sepanjang ketidakstabilan suatu batuan.Sedangkan hasil uji ketahanan batuan akan mencerminkan tingkat kemudahan batuan untuk mengalami pelapukan. Selain hal-hal tersebut diatas perlu juga diketahui teksturnya walaupun secara megaskopis.
Karakteristik fisik batuan dapat diketahui spesifikasinya dengan menggunakan alat-alat yang mempunyai presisi tinggi, antara lain :
1. Schmidt Hammer :
- Concrete test hammer (Schmidt Hammer) CT-320
2. Uji Beban Titik
- Sistem pembebanan yang terdiri dari frame pembebanan,pompa hidrolik,dan silinder penekan yang berbentuk konus (platens)
- Alat ukur tekanan (pressure gauget)
- Mistar pengukur jarak
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Cara analisa geoteknik pada batuan
Ditulis oleh Blogger Koetai
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://kicaulebah.blogspot.com/2010/01/cara-analisa-geoteknik-pada-batuan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Blogger Koetai
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment