Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik
Thursday, 18 February 2010
0
comments
Titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada Saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Sebab, di dalam buku tersebutlah Smith merintis pemikiran barn tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskannya dari belenggu teori moral dan teologis. Dalam anti, untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli ilmu pengetahuan alam mencoba memahami gejala-gejala alam. Gejala-gejala ekonomi seperti kenaikan harga barang dan pe¬ngangguran menunjukkan adanya gangguan keseimbangan sistem ekonomi. Karenanya, masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan.
Lebih lanjut Adam Smith menyatakan bahwa seperti slam semesta yang berjalan serba teratur, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat (invisible hands).
Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib tersebut adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi dalam aksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.
Kepercayaan terhadap kemampuan mekanisme pasar semakin menguat ketika seorang ekonom Perancis, Jean Baptiste Say (1767-1832), mematangkan pemikiran ideal. Smith dengan melontarkan pendapat yang sekarang dikenal sebagai hukum Say (Say's law), "...supply creates it's own demand..." dalam bukunya : A Treatise on Political Economy (1803). Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar. Kaum Klasik berpendapat bahwa dalam perekonomian tidak akan timbul masalah keku¬rangan permintaan agregat; semua barang yang dihasilkan oleh perekonomian paste akan dibeli oleh masyarakat. Substansi hukum Say adalah memperkuat keyakinan bahwa pasar mampu menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien lewat proses per¬tukaran (exchange economics). Keyakinan terhadap keampuhan mekanisme pasar boleh dikatakan mencapai puncaknya ketika Leon Walras (1834-1910) berhasil menyusun model ekonomi keseimbangan pasar simultan, yang menjadi dasar analisis model keseimbangan umum (general equilibrium model). Model Walras adalah penerjemahan ecara matematis terhadap keyakinan Adam Smith, Say dan ekonom-ekonom lain tentang keampuhan mekanisme pasar.
Bila kita menggabungkan pendapat-pendapat para ekonom tersebut di atas akan sampai pada kesimpulan bahwa alokasi sumber daya yang efisien akan tercapai bila in¬dividu-individu dalam perekonomian telah mencapai efisiensi. Indikator telah ter¬jadinya efisiensi adalah bila masing-masing individu telah berada dalam keseim¬bangan. Dalam teal ini efisiensi dan keseimbangan ibarat dua sisi mata uang logam. Efisiensi ticlak mungkin tercapai tanpa keseimbangan. Sebaliknya tidak ada keseimbangan yang tidak efisien. Sekali lagi, kondisi tersebut hanya akan tercapai lewat mekanisme pasar. Oleh seorang ekonom Inggris bernama John Maynard Keynes (1883-1940), para ekonom yang percaya terhadap keampuhan mekanisme pasar dikelompokkan sebagai ekonom Klasik (Classical economists). Sedangkan teori eko¬nominya dikenal sebagai Teori Ekonomi Klasik (Classical Economic Theory).
Mungkin yang menjadi pertanyaan adalah mengapa para ekonom Klasik begitu yakin akan keampuhan mekanisme pasar? Jawabannya terletak pada asumsi-asumsi yang melatar belakangi model mekanisme pasar tersebut. Ketika membahas teori eko¬nomi mikro, beberapa asumsi pokok mekanisme pasar telah dibahas. Asumsi-asumsi tersebut adalah struktur pasar merupakan persaingan sempurna; informasi sempurna dan simetris; input dan output adalah homogen; para pelaku ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan. Untuk lebih memperdalam pengertian Teori Ekonomi Klasik (Teori Klasik), ada dua asumsi penting yang harus ditambahkan.
Asumsi pertama adalah proses penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai seketika itu juga. Kita dapat mengabaikan kendala waktu dan tempat dalam mengana¬lisis proses pertukaran antarpara pelaku ekonomi. Artinya, dalam proses pertukaran, individu-individu yang terlibat tidak terbatasi waktu dan tempat. Dengan demikian pasar adalah institusi yang tak terbatasi waktu dan tempat (timeless and placeless). Asumsi kedua adalah fungsi uang semata-mata sebagai alai transaksi (medium of exchange). Tidak ada penggunaan uang untuk tujuan spekulasi. Karenanya, uang tidak dapat empengaruhi jumlah output yang diproduksi para pelaku ekonomi.
Yang dapat dipengaruhi oleh uang hanyalah tingkat harga. Bila jumlah uang beredar bertambah, harga barang dan jasa naik. Begitu juga sebaliknya. Asumsi kedua tersebut di atas dike¬nal sebagai asumsi netralitas uang (month neutrality) yang mempunyai konsekuensi harga bersifat fleksibel, dapat berubah seketika itu juga (price flexibility). Asumsi tersebut juga dikenal sebagai pemisahan antara sektor moneter dengan sektor rill oleh Teori Klasik (Classical dichotomy).
Asumsi-asumsi Klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cars untuk Baling berinteraksi. Akibatnya fokus pembahasan Klasik ada¬lah analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Sebab jika setiap individu dalam perekonomian telah mencapai keseimbangan, maka perekonomian secara total mencapai keseimbangan. Itulah sebabnya Teori Klasik identik dengan teori ekonomi mikro. Karena permintaan relatif tidak terbatas berdasarkan hukum Say, maka masalah central perekonomian adalah penawaran, baik penawaran input maupun output. Karena itulah jugs ilmu ekonomi Klasik dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan nisi penawaran (supply -'de economics).
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik
Ditulis oleh Blogger Koetai
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://kicaulebah.blogspot.com/2010/02/teori-ekonomi-mikro-sebagai-teori.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Blogger Koetai
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment