Mengapa harus ada Vulkanologi ?

Posted by Blogger Koetai Wednesday, 3 March 2010 0 comments
  1. Banyaknya letusan gunung api dengan bencana alam yang ditimbulkannya
  2. Sejak jaman dulu, di lingkungan geologi gunung api selalu padat penduduknya
  3. Jadi, di samping bencana juga terdapat sumber daya alam.
  4. Tahun 1980an vulkanologi mengalami kemajuan pesat akibat letusan St. Helens. 
  5. Sebelumnya, letusan-letusan besar gunung api terekam dalam sejarah, seperti letusan G. Tambora (1815), Krakatau (1883) dll
  6. Indonesia memiliki 500an gunung api, 128 buah di antaranya aktif, sisanya tidak menunjukkan aktivitasnya sejak 100 tahun terakhir.
  7. Organisasi seprofesi para ahli vulkanologi sedunia bernaung di bawah IVCEI (International Volcanologists, Chemistrists and Earth Interior).
  8. Anggota organisasi seprofesi tersebut meliputi para ahli vulkanologi, geokimia (kimia bumi) dan geofisika (Earth Interior).



VULKANOLOGI VS. VOLKANOLOGI

  1. Kata Volcano (gunungapi) pertama kali berasal dari pulau kecil yang bernama Volcano, yang terletak di Laut.
  2. Berasal dari bahasa Italia yaitu kata “vulcano” yang berarti Dewa Api (penjaga pada tubuh gunung api).
  3. Dalam bahasa Belanda “vulkaan” yang berarti gunung api.
  4. Dalam bahasa Inggris: volkanologi berasal dari kata “volcanology”, yaitu volcano (= gunung api) dan logos (ilmu).
  5. Jadi: di Indonesia dapat menyebutnya ilmu gunung api, vulkanologi atau volkanologi.
  6. Penyebutan harus secara konsisten.

  
Definisi Vulkanologi / Ilmu Gunungapi / Volkanologi 
1.    Menurut Alzwar dkk (1988), gunung api adalah:
  • Timbulan di permukaan bumi, yang tersusun atas timbunan rempah gunung api 
  • Tempat dengan jenis dan kegiatan magma yang sedang berlangsung
  • Tempat keluarnya batuan leleran dan rempah lepas gunung api dari dalam bumi 
2.    Menurut MacDonald (1972):
  • Tempat / bukaan berasalnya batuan pijar (gas) dan umumnya keduanya, keluar ke permukaan bumi, sehingga bahan batuan tersebut berakumulasi membentuk bukit atau gunung.
3.    Menurut Bronto (2006):
  • Setiap proses alam yang berhubungan dengan kegiatan gunung api, meliputi asal-usul pembentukan magma di dalam bumi hingga kemunculannya di permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan kegiatannya.
  • Setiap magma yang muncul ke permukaan bumi adalah gunung api.
KELEMAHAN definisi Alzwar dkk (1988)
  1. Jika gunung api harus berbentuk timbulan, maka tipe gunung api perisai tidak termasuk di dalamnya.
  2. Jika gunung api tersebut adalah aktivitas magma yang sedang berlangsung, maka gunung api yang telah mati (tidak aktif) tidak termasuk di dalamnya.
  3. Kontroversi: morfologi kerucut gunung api seperti Gunung Ungaran, Merbabu, Muria, Lawu dll. maka bukan termasuk gunung api
KELEMAHAN definisi MacDonald dkk (1972)

Jika gunung api harus membentuk bukit/gunung, maka tipe gunung api ini tidak termasuk di dalamnya:
1.    Gunung api perisai --- berbentuk perisai
2.    Gunung api maar --- membentuk lembah yang kadang-kadang terisi air

Prinsip dan Teori Dasar Pembelajaran Vulkanologi
1.    Prinsip “The present is the key to the past”
  • Kini: ribuan gunung api tersebar di seluruh dunia dengan berbagai tatanan tektoniknya; menghasilkan batuan asal gunung api yang proses pembentukannya dapat kita lihat secara langsung --- the present
  • Kini: banyak sekali singkapan batuan asal gunung api yang proses pembentukannya tidak diketahui secara langsung --- the past.

2.    Dari mana asal batuan gunung api tersebut?
3.    Dengan mengetahui kejadian gunung api pada masa kini, maka dapat direkonstruksi kejadian gunung api pada masa lalu.
4.    Teori Tektonik Lempeng --- proses geologi yang mengontrol pembentukan gunung api.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mengapa harus ada Vulkanologi ?
Ditulis oleh Blogger Koetai
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://kicaulebah.blogspot.com/2010/03/mengapa-harus-ada-vulkanologi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment