Topografi dan batuan yang menyusunnya
Wednesday, 8 September 2010
0
comments
Pernah lihat peta belum ya ? Seharusnya pernah donk, ya. Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu. Yang paling sederhana seperti sebuah denah saja deh.
Peta banyak jenis macam ragamnya, salah satu jenis peta adalah peta topografi atau perta morfologi. Ini merupakan peta dasar yang sering dipakai untuk memetakan peta-peta lainnya. Dalam peta ini ada satu komponen utama yaitu ketinggian atau topografi yang memperlihatkan bentuk atau morfologi luar. Ketinggian ini sering direpresentasikan dalam sebuah garis ketinggian atau garis sama tinggi, ataupun pewarnaan.
“Pakdhe kenapa garisnya ada yang halus dan ada yang garisnya kriting ?”
“Nah, itu emang menarik thole. Bagi geolog bentuk garis ketinggian saja akan bermakna khusus”
Dibawah ini contoh peta yang menunjukkan ketinggian dengan garis kontur ketinggian dan pewarnaan.
Peta topografi dengan kontur ketinggian |
Peta topografi yang lengkap sering berisi informasi lain selain ketinggian. Misalnya: jalan, sungai, gunung beserta nama-namanya. Sehingga dengan peta dasar itu dapat dibuat peta-peta lainnya.
Disebelah ini peta sederhana yang hanya menunjukkan ketinggian beserta sungai. Warna merah menunjukkan tempat yang tinggi (perbukitan) sedangkan warna biru menunjukkan daerah yang rendah.
Garis warna biru ini merupakan sungai atau lembah berair. Tentusaja air mengalir dari tempat tinggi ketempat rendah. Lembah berair ini akan berada pada daerah yang sering bertebing curam berbentuk V. Bentuk-bentuk dari garis kontur ketinggian serta bentuk sungai merupakan data yang penting buat ahli geologi dalam.
Pada peta skala lebih besar atau mencakup daerah yang besar, maka lembah sungai akan membentuk konfigurasi yang sangat berbeda-beda tergantung dari batuan yang dilewatinya. Dibawah ini peta ketinggian daerah Jawa Tengah dibagian selatan. Terlihat bagaimana bentuk Gunung Api: G Merapi, G Merbabu serta Gunung Sumbing.
Gunung Api terlihat seperti kerucut karena memang sesuai dengan proses pembentukannya. Namun coba perhatikan Perbukitan Menoreh di Kulon Progo yang bentuknya tidak seteratur bentuk kerucut Gunung Merapi. Juga disebelah baratnya terlihat perbukitan atau pegunungan yang tertoreh oleh air membentuk lembah-lembah sungai berupa ukir-ukiran yang rumit. Lihat juga disebelah timur Jogjakarta daerah Wonosari dimana bentuk perbukitannya berbeda lagi dengan di daerah Kulon Progo.
Tentunya ada hal lain yang mengontrol bentuk ini selain proses penggerusan oleh air yang membentuk lembah-lembah ini.
Perhatikan bentuk Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, mana yang lebih aktif ? Dapatkah dilihat dari kehalusannya ? Yups, semakin tua gunung apinya maka semakin keriput bentuknya. Semakin sering diguyur air dan digerus yang akhirnya tertoreh-toreh.
Dipantai selatan Jogja bentuk morfologinya sangat unik disebut bentang alam eolian, yang terbentuk bukan karena air tetapi oleh angin. Ukiran angin ini dapat dilihat disini Gumuk Pasir (Sand Dune), Morfologi hasil ukiran angin.
“Lah kok kriput kayak kulitnya Eyang putri ya ? Pakdhe brarti dulu Eyang Putri cantik dan halus kulitnya, ya ?”
“Hust, kalau eyang itu karena kadar air serta kadar lemaknya sudah berkurang, Thole”
Semakin aktif maka gunung api itu semakin produktif mengeluarkan material ini termasuk proses endogen yang membangun. Proses alam dari luar yang menggerus bangunan ini dilakukan oleh air (air hujan dan aliran air permukaan) yang menoreh gunung ini disebut proses eksogen.
Peta morfologi dan peta geologi (peta batuan)
Dibawah ini akan ditunjukkan peta lebih luas lagi yang memperlihatkan daerah Jawa Tengah secara utuh. Coba perhatikan bentuk-bentuk perbukitan di Jawa Tengah ini. Ada perbukitan berbebtuk kerucut, ada yang kerucutnya halus, ada kerucut yang tertoreh oleh air hujan secara intensif sehingga bentuknya keriting.
Setiap bentuk-bentuk ini memiliki ciri tersendiri. Juga memiliki proses pembentukannya yang berbeda.
Perhatikan peta geologi di bawah ini. Peta geologi dibawah ini menunjukkan jenis-jenis serta umur, juga macam ragam batuan yang menyusun ditempat itu. Setiap daerah berbeda-beda batuannya. Ada yang berwarna merah yang merupakan batuan volkanik produk gunung api, juga ada warnna coklat, juga ada biru dan warna kuning serta hijau. Warna-warni ini menunjukkan batuan yang berbeda.
Apabila peta geologi dan peta morfologi/topografi itu di tampalkan (overlay), maka dapat dengan mudah kita mengenali berbagai bentuk bukit dan gunung ini sangat khas pada batuan yang khas.
Daerah berbukit kapur diwarnai dengan warna biru, sedangkan warna kuning dan coklat menunjukkan bahwa daerah itu tersusun oleh batu pasir atau batuan berbukit kasar lainnya disebut breksi (breccia).
Morfologi ditentukan oleh bahan dan proses serta waktu (lama proses itu berlangsung).
Dengan melihat peta-peta diatas dapat dengan mudah kita tahu bahwa bentuk morfologi sangat ditentukan oleh proses dari dalam yang membangun (endogen), Jenis batuannya, serta proses yang mengukirnya (eksogen).
Secara detail nantinya bentuk serta konfigurasi garis-garis kontur ketinggiannya akan jelas memperlihatkan perbedaan-perbedaan yang ada pada batuan penyusunnya.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Topografi dan batuan yang menyusunnya
Ditulis oleh Blogger Koetai
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://kicaulebah.blogspot.com/2010/09/topografi-dan-batuan-yang-menyusunnya.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Blogger Koetai
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment